I.
PENDAHULUAN
Kita hidup di lingkungan media yang sedang berubah
dengan cepat. Dari tahun ketahun kemajuan teknologi mampu berevolusi dengan
menyesuaikan kebutuhan manusia yang beragam. Seiring dengan perkembangan
teknologi yang mampu menggabungkan unsur informasi dan komunikasi sehingga
menjadi model interaksi sosial masyarakat modern. Tak dapat dihindari perubahan
yang sangat cepat, dunia berada dalam situasi dan kondisi kehidupan antar
bangsa dan negara tanpa batas, hal ini tidak terlepas dari berbagai kebutuhan
manusia yang sangat komplek.
Penemuan-demi penemuan bermunculan untuk membantu dan
memudahkan masyarakat demi memenuhi kebutuhannya. Teknologi ialah salah satu
penemuan yang amat penting bagi kehidupan manusia, karena setiap kegiatan dan
aktivitas manusia tidak terlepas dari peran teknologi. Teknologi Informasi (TI)
ialah salah satu penemuan yang sangat berperan dalam memberikan kebutuhan
informasi yang diperlukan oleh masyarakat yang terus berkembang hingga saat ini,
teknologi informasi lahir melalui perangkat yang paling sederhana ialah berupa
perangkat radio dan televisi, sedangkan yang dianggap lebih kompleks ialah
seperti internet dan telepon genggam yang dapat memberikan informasi tanpa
batas dan waktu.
Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi. Melalui media massa yang semakin banyak
berkembang memungkinkan informasi menyebar dengan mudah di masyarakat.
Informasi dalam bentuk apapun dapat disebarluaskan dengan mudah dan cepat
sehingga mempengaruhi cara pandang, gaya hidup, serta budaya suatu bangsa. Televisi
pada hakikatnya merupakan suatu sistem komunikasi yang menggunakan suatu
rangkaian gambar elektonik yang dipancarkan secara cepat, berurutan, dan
diiringgi dengan unsur audio dan gambar. Televise dianggap mampu menyediakan
berbagai kebutuhan informasi untuk masayarakat dalam memenenuhi kebutuhan pengetahuannya
sehingga keberadaannya seakan dianggap menjadi kebutuhan primer manusia yang
tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
II.
KASUS
Televisi
berasal dari dua kata yaitu (tele) yang artinya jauh dan (visi) artinya
pandangan, yang bermakna pandangan jarak jauh. Namun arti secara global adalah
sebuah alat media informasi audio visual satu arah. Televisi merupakan sistem
elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui
kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan
suara ke dalam gelombang elektronik dan mengkonversinya kembali ke dalam cahaya
yang dapat dilihat dan suaranya dapat didengar (Soerjokanto 2003:24).
Media
Televisi pada hakekatnya merupakan suatu system komunikasi yang menggunakan
suatu rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara cepat, berurutan dan
diiringi unsur audio yang menyampaikan informasi komunikasi secara aktif maupun
pasif. (Sutisno, 2003:1). Televisi siaran dewasa ini sudah dipadu dengan komputer
sehingga menjadi lebih mempesona dan menarik, baik dari segi visualnya maupun
audiunya, karena jangkauannya semakin jauh dan luas berkat inovasi satelit
komunikasi dan antenna parabola (Effendy, 2003:38).
Televisi
saat ini sudah bukan merupakan barang mewah dan bukan lagi sebuah kemajuan
teknologi yang membuat orang takjub. Televisi sudah menjadi konsumsi masyarakat
luas, baik di kalangan atas, menengah, hingga bawah sekalipun. Kemajuan
teknologi televisi dan program-programnya tidak dapat dipungkiri juga membawa
dampak yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat, baik membawa dampak
negative maupun positif. Ada pada suatu kasus yang menghebohkan masyarakat pada
tahun 2006 yaitu ketika tayangan smackdown marak disiarkan ditelevisi hingga
akhirnya menyebabkan kasus kematian anak akibat memperaktekan tayangan yang
mereka tonton.
Kasus
pertama yaitu Reza Ikhsan Fadillah (9 tahun) tewas setelah menjadi korban
praktek Smackdown tetangganya, yakni Restu, Iyo, dan Ii. Tubuh kecil siswa
kelas III SD Cincin I itu mereka banting. Kepalanya dihujamkan ke atas lantai.
Tangannya ditekuk, meski Reza mengaduh kesakitan. Setelah sepekan mengalami
kesakitan, Reza dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Dari hasil rongsen,
diketahui tulang pangkal lengan kiri Reza terpisah. Selain itu, Reza juga
mengalami cedera di bagian dalam kepala.
Smackdown
juga makan korban di Jogja, Maryunani bersama sejumlah anak laki-laki di SD
Wates 4 bermain gulat bebas di depan ruang kelas. Layaknya seperti pertandingan
gulat, dua tim akan bertarung di arena. Tim pertama dipimpin Maryunani dan tim
kedua dipimpin Dodi. Satu persatu teman Dodi dan Maryunani saling adu fisik.
Mereka saling memukul, menjegal, mendorong dan membanting. Namun tidak dikira,
saat Maryunani bertarung melawan Dodi, dia jatuh terpelanting di lantai ubin
dengan kepala lebih dulu.
Kasus
lain menimpa dua siswa Sekolah Dasar Sumbersari I Jember. Mereka mengalami luka
serius pada kepala dan kaki. Kejadian itu bermula dari keinginan meniru adegan
pertarungan layaknya di televisi pada saat jam istirahat sekolah. Ariansyah
bertarung dengan Narendra, teman sekelasnya. Ia mengaku dipiting sampai kepala
membentur tembok dan meja kelas sampai luka. Sedangkan Agus berkelahi ala
Smackdown karena berebut tempat duduk di kantin dengan teman sekelasnya, Heru. Di
Situbondo, kejadian yang sama juga dialami Bagus Perkara, siswa kelas II SMP
Negeri 1 Situbondo. Bagus mengalami patah tulang pada lengan kiri akibat
memperagakan gaya Smackdown dengan
Fathur, teman sekelasnya pada jam istirahat kedua di halaman sekolah.
Dari
sekian banyaknya kasus kekerasan diatas dapat diketahui bahwa tayangan televisi
berpengaruh terhadap pola perilaku dan psikologi anak, banyak kekerasan
perkelahian hingga menyebabkan kematian karena pengaruh tayangan televisi,
Positif atau negatif, baik atau buruknya dampak televisi bergantung pada
bagaimana masyarakat menyikapinya. Beberapa pengamat televisi menganggap bahwa
program-program yang ditayangkan saat ini sudah melampaui batas. Oleh
karenanya, diperlukan perhatian dan kontrol yang serius, baik dari pemerintah,
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), orang tua maupun dari masyarakat itu sendiri.
Kemudahan mendapatkan informasi, hiburan, dan kemudahan-kemudahan lain yang
ditawarkan oleh televisi adalah hal yang baik, tetapi tidak tertutup
kemungkinan bahwa nilai-nilai negatif juga dapat terserap dan dampak yang
paling memprihatinkan adalah terjadinya degradasi moral dan kekerasan anak.
III.
TEMUAN
Media massa seperti televisi adalah
salah satu kemajuan teknologi informasi yang dapat memberikan segala
pengetahuan dan informasi, karena Tidak semua program yang ditayangkan oleh televisi berdampak
negatif bagi masyarakat. Televisi pun mempunyai pengaruh baik bagi masyarakat.
Televisi membuka pemahaman mengenai informasi baru, biasanya terdapat dalam
program-program berita (politik, wisata, kuliner, dll). Televisi juga bertindak pendorong
anak-anak untuk belajar acara edukasi dan dapat mengajarkan pada anak tentang
nilai-nilai yang penting serta pelajaran mengenai kehidupan
sebenarnya.
Dengan kemajuan teknologi seperti
adanya televisi masyarakat terdorong untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan
informasi melalui tayangan-tayangan yang bermanfaat dan mendidik. Televisi
sebagai media massa, juga memiliki banyak manfaat, termasuk juga pembentukan
sikap bahkan perilaku masyarakat kearah yang lebih baik. manfaat yang dapat
dirasakan secara langsung, misalnya melalui televisi, bertambahnya pengetahuan
masyarakat mengenai dunia luar. selain itu, manfaat lainnya adalah melalui
televisi juga dapat mengembangkan perilaku masyarakat yang lebih baik. Karena
televisi bisa memberikan dampak yang negatif maka tergantung kita dalam hal
memilih tontonan atau tayangan yang baik.
Misal ketika menonton dengan anak-anak, sangat
perlu untuk diawasi dan didampingi, serta dijelaskan mengenai tayangan yang
telah ditonton, agar anak-anak memudahkan membedakan yang nyata dan hanya
imajinasi semata, yang benar dan tipuan
visual, apalagi saat ini semakin canggihnya teknologi, mampu memberi efek yang
sangat nyata, tetapi pada kenyataannya mustahil terjadi, misalnya seperti film
aksi yang mengandung kekerasan anak-anak yang tidak didampingi orang tua
cenderung tidak bisa memilih dan menerima tayangan tersebut dengan baik tanpa
adanya penjelasan dari orang tua, mengatur waktu dalam hal menonton televisi
adalah salah satu cara memfilter diri dalam menonton, jangan sampai menonton
televisi berjam-jam hingga lupa melaksanakan kegiatan lain yang lebih penting,
IV.
KONSEP YANG
DITAWARKAN
Televisi sebagai saluran media massa mempunyai segala
dampak, baik positif maupun negatif bagi orang yang menontonnya. Karena sebuah televisi hanyalah salah satu
produk teknologi yang bisa memberikan pengetahuan dan informasi bagi manusia.
Untuk hal itu konsep yang ditawarkan untuk menjadikan sebuah televisi memiliki
atau mempunyai mnfaat bagi masyarakat ialah melalui sebuah Pengawasan, karena fungsi
ini memberi informasi kepada anak bhwa tayangan-tayanagn televise tidak
semuanya bisa diterima dengan baik sehingga perlu adanya pengawasan dari
berbagai pihak untuk menjaga anak dari hal yang tidak diinginkan akibat
pengaruh televisi.
Televisi harusnya menyajikan informasi yang bermanfaat
dan menarik bagi masyarakat, yaitu sebgai informasi yang bersifat edukasi,
karena kehebatan media mampu mengambil alih peran guru dalam dunia pendidikan.
Hampir segala bidang terkait dengan keilmuan bisa didapatkan dimana-mana
melalui media, terlepas masalah penanggung jawab keilmuan yang disampaikanya.
Sehingga banyak upaya yang diusahakan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah
pengembangan media pendidikan yaitu melalui tayangan-tayangan televisi yang
mendidik.
Televisi sebagai
kontol sosial, karena televisi mempunyai sebuah fungsi sebagai gambaran kehidupan
sosial dalam suatu Negara, sebagai media yang memungkinkan mudahnya teraksesnya
informasi, maka sangat memungkinkan adanya pertukaran informasi antar
masyarakat, etnis, ataupun segala macam kebudayaan. Sehingga secara sosial masyarakat dapat
saling memperhatikan satu sama lain demi terciptanya stabilitas social dalam
sebuah Negara, sehingga perlu adanya kontrol sosial agar masyarakat dapat
saling menghargai perbedaan kultur dan budaya.
Dan yang
terakhir televisi ialah sebagai hiburan bagi masyarakat Kenyataan ini memang
benar, bisa kita amati hampir di semua stasiun televisi tak ada yang
meninggalkan sebuah program yang sifatnya hiburan. Ini membuktikan bahwa
masyarakat Indonesia lebih menikmati keberadaan media sebagai media hiburan
dibandingkan dengan fungsi yang lain.
V.
KESIMPULAN DAN
SARAN
A.
KESIMPULAN
Kemajuan teknologi televisi dan program-programnya
tidak dapat dipungkiri juga membawa dampak yang cukup besar dalam kehidupan
masyarakat, baik membawa dampak negatif maupun positif. Sehingga
secara sosial masyarakat dapat saling memperhatikan satu sama lain demi
terciptanya stabilitas sosial dalam sebuah Negara, sehingga perlu adanya kontrol
sosial agar masyarakat dapat saling menghargai perbedaan kultur dan budaya. Ini
membuktikan bahwa masyarakat Indonesia lebih menikmati keberadaan media sebagai
media hiburan dibandingkan dengan fungsi yang lain.
B. SARAN
Sebaiknya
ketika
menonton televise dengan anak-anak, sangat perlu untuk diawasi dan didampingi,
serta dijelaskan mengenai tayangan yang telah ditonton, agar anak-anak
memudahkan membedakan yang nyata dan hanya imajinasi semata, yang benar
dan tipuan visual, apalagi saat ini semakin canggihnya teknologi, mampu memberi
efek yang sangat nyata.
Daftar Pustaka
Effendy, Onong Uchjana. 2003. ILMU KOMUNIKASI TEORI
DAN PRAKTEK. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA
Effendy, Onong Uchjana. 2003. ILMU, TEORI DAN FILSAFAT
KOMUNIKASI. Bandung: PT. CITRA ADITYA BAKTI
Sutisno, 2003. Pedoman penulisan Praktis scenario televise
dan video.Jakarta: PT. Grasindo
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMohon dibaca kembali bagian 4 paragraf 3 ^_^
ReplyDelete