A. LATAR
BELAKANG MASALAH
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pergaulan
remaja adalah contoh kecil dari sekian banyak akibat dari pengaruh globalisasi. Pergaulan
remaja sudah tidak ada batasnya, banyak
remaja yang melakukan hal-hal yang sangat merugikan dirinya dan orang lain. Remaja-remaja
masa kini banyak terpengaruh oleh media-media informasi. Contohnya
balapan liar banyak ditiru anak remaja dari film dalam negeri ataupun luar negeri. Kenakalan remaja didefinisikan
sebagai perilaku menyimpang atau tingkah laku yang tidak dapat diterima norma sosial sampai
pelanggaran status hingga tindak kriminal. Fenomena balap liar ini sebenarnya
bukan hal yang asing lagi untuk masyarakat,
apalagi bagi pelajar hal tersebut sangat menarik dan menantang untuk dilakukan
karena dapat meningkatkan kepercayaan diri dan status mereka dihadapan
teman-temannya.
Di Banjarmasin balapan liar marak terjadi pada akhir
pekan yaitu pada selasa malam, rabu malam, jumat malam dan sabtu malam di
wilayah km 5, km 7, wilayah Kayu Tangi, jalan S.Parman dan wilayah lainnya yang
dianggap sepi dari penjagaan polisi. Menanggapi
tentang semakin maraknya Balapan Liar di wilayah
Banjarmasin akhir-akhir ini, miris bagi kita sebagai masyarakat
mendengarnya, anak-anak
muda yang seharusnya melakukan hal-hal yang positif untuk mengisi waktu luang
mereka, malah digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat
bahkan berbahaya untuk dirinya dan orang lain aapalagi
balapan mereka dilakukan pada tengah malam pada
pukul 02.00 dini hari sampai dengan pukul 04.30 yang
seharusnya waktu tersebut digunakan
untuk menyiapkan diri untuk belajar esok harinya, akibatnya keesokan harinya
mereka menjadi malas untuk berangkat kesekolah kerena mengantuk. Pada
gilirannya orang tua harus berurusan dengan sekolah, karena anak-anak yang
sering bolos sekolah. Hal
ini akan berdampak tidak baik untuk hubungan antara orang tua dan anak, jika
hal tersebut terus berlanjut maka anak-anak akan mencari pelarian yang lainnya,
misalnya narkoba dan yang lainnya yang akan membuat anak semakin jauh
menyimpang dari kehidupan yang lebih baik bagi masa depannya.
Aksi balapan liar amatir terbilang nekat, selain ngebut dan
membahayakan pengguna jalan lain, mereka juga membahayakan diri sendiri karena
memacu motor dengan kecepatan tinggi dan
tanpa pengamanan yang lengkap. Belum lagi polusi
suara dan udara yang mereka ciptakan karena motor-motor mereka sudah
dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mengeluarkan suara yang sangat bising
serta asap dari knalpot yang dikeluarkan tebal dan mengganggu masyarakat sekitar dan pengguna jalan raya lainnya.
B. RUANG LINGKUP MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka ruang lingkup
masalah yang dikemukakan ialah mengenai balapan liar para pelajar di wilayah
Banjarmasin yang terbilang nekat dan sangat membahayakan. Seperti Pantauan
BPost Online, Sabtu (23/2/2014) malam, diwilayah
Kayu Tangi terdapat para pemuda yang sebagian besar
menggunakan motor dengan knalpot modifikasi bersuara nyaring, melakukan aksi
kebut-kebutan dari traffic light dekat Minimarket Tulip ke arah Kantor
Jamsostek kemudian berputar arah kembali dengan kecepatan tinggi, sebagian bahkan melaju
hingga ke depan Universitas Lambung Mangkurat kemudian memutar arah kembali ke
posisi awal.
Beberapa
pengemudi mobil dan pengendara sepeda motor yang melintas harus berhati-hati
karena sekali 'balapan' lebih dari 5 motor yang turun ke jalan dengan kecepatan
yang tinggi. Bahkan sebagian pemotor melakukan aksi berbahaya dengan mengangkat
bagian depan kendaraan sambil melaju dengan kecepatan tinggi, sangat berbahaya karena
arus kendaraan masih ramai. sebagai pengguna jalan tentu saya sangat terganggu.
Mudahan aparat kepolisian bisa menertibkan,”kata
salah seorang pengendara yang kebetulan sedang melintas”.
C. TEORI
1. Teori Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang
merupakan hasil dari proses sosialisasi yang tidak sempurna. Nilai dan norma adalah
suatu pedoman untuk mengatur perilaku manusia. Dalam internalisasi nilai dan
norma ini, terjadi proses sosialisasi dalam diri seseorang. Ada seseorang yang
mampu melakukan proses sosialisasi dengan baik dan ada pula yang tidak dapat
melakukan proses sosialisasi dengan baik (Waluya, 2007:90).
2.
Teori Anomie
Menurut teori anomi, perilaku
menyimpang terjadi akibat adanya ketegangan dalam meraih kedudukan yang
diharapkan dalam masyarakat. Menurut teori ini, individu memiliki kewajiban
untuk memenuhi keinginan masyarakat tetapi oleh individu hal ini justru
dianggap sebagai tekanan (pressure) dalam hidupnya. Untuk mengatasi tekanan
yang dialaminya, mereka memiliki melakukan cara-cara yang nyaman untuk mereka,
tetapi tidak lazim bagi masyarakat umum (Abdullah, 2008:6)
3.
Teori Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah
semua perbuatan anak (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban
umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada orang, binatang,
dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain (Dhohiri,
2007:17).
4.
Teori Labeling
Teori Labelling, teori
ini dipelopori oleh Edwin M. Lemerd yang berpendapat bahwa seseorang yang telah
melakukan penyimpangan pada tahap primer (pertama) kemudian masyarakat
mencapnya sebagai tindakan menyimpang (Raharjo, 2009:26).
5.
Teori penyimpangan atau deviasi
Deviasi atau penyimpangan diartikan
sebagai tingkah laku yang menyimpang dari tendensi sentral atau cirri-ciri karekteristik
rat-rata dari rakyat kebanyakan atau populasi (Kartono, 2011:11).
D.
PEMBAHASAN
Balapan motor liar merupakan
kegiatan beradu cepat kendaraan motor yang dilakukan di jalan raya dan tanpa
disertai dengan izin. Artinya kegiatan ini sama sekali tidak digelar dilintasan
balap resmi, melainkan di jalan raya Kegiatan ini biasanya dilakukan pada malam
hari sampai pagi dini hari. Balap motor liar
dianggap sebagai kegiatan yang bersifat negatif serta sarat akan bahaya yang bisa mengancam keselamatan pengendara motornya
maupun pengendara motor lainnya.
Deru
mesin motor setiap Sabtu malam sudah menjadi langganan dibeberapa ruas jalan kayu
tangi. Bisingnya membuat pening kepala warga yang hendak beristirahat. Biasanya
motor-motor dengan suara knalpot kencang ini sudah beraksi sejak pukul 20.00
WIB. Jalan raya yang mulai lengang dijadikan ajang nge-track. Sekitar dua
puluhan orang yang kebanyakan remaja sudah menguasai jalan. Pembalap liar tak
mau tahu. Jalan raya yang juga digunakan oleh pengguna jalan lain seolah
menjadi sirkuit kelas dunia bagi mereka. Faktor keamanan bukan lagi jadi
prioritas. Mereka meninggalkan perlengkapan pelindung badan seperti helm dan
jaket. Bagi sang joki, yang terpenting adalah bisa beraksi bebas memacu motor.
Begitu
motor-motor yang beradu cepat menyentuh garis finish, penonton pun bergemuruh.
Senyum kemenangan bukan hanya didapat dari pembalap tapi juga penonton. Jutaan
rupiah pun didapat dari taruhan pinggiran, sebutan untuk taruhan antar penonton
balapan liar. Jumlah uang tak sedikit yang dipertaruhkan menyebabkan sering
terjadi perselisihan pendapat tentang siapa yang menang dan terkadang berujung
ricuh. Selain persoalan judi yang melanggar hukum kebut-kebutan tak resmi ini
juga ikut menyumbang angka kecelakaan.
A.
Kesimpulan
Balapan liar
adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, yang
dilakukan diatas lintasan umum. Artinya kegiatan ini sama sekali tidak digelar
dilintasan balap resmi, melainkan di jalan raya. Penyebab siswa mengikuti
balapan liar pasti berbeda, namun ada hal yang sama yaitu ingin rasa ingin
mencoba hal yang baru. Namun setelah mereka mencobanya, kebanyakan mereka jadi
kecanduan sehingga melakukannya terus menerus. Balapan liar memberikan dampak
negatif yang besar bagi siswa. Nilai yang rendah, di jauhi masyarakat, dan yang
paling buruk ialah kematian. Bagi siswa yang mengikuti hal tersebut, pasti
sangat menyenagkan, tapi bagi keluarga mereka itu hal yang senagt mengerikan.
Banyak hal yang bisa di lakukan untuk mengatasi balapan liar ini, tapi cara
yang paling penting yaitu pengawasan dan perhatian orang tua, karena mereka
relatif kurang mendapatkan hal tersebut.
Dengan
adanya karya ilmiah ini, saya berharap dapat memberikan informasi mengenai
“Pengaruh balapan liar bagi siswa” kepada para pembaca khususnya bagi para
remaja di luar sana. Saya juga berharap, karya ilmiah ini dapat mengubah
perilaku buruk para remaja dalam bergaul. Sehingga dapat mencegah terjadinya
kenakalan pada remaja.
Daftar Pustaka
Buku:
Abdullah, Mulat
Wigati. 2008. Sosiologi. Jakarta:PT
Grasindo.
Dhohiri, Taufik
Rohman, dkk. 2007. Sosiologi 3.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Raharjo, Agung S.S, 2009. Buku Kantong Sosiologi SMA IPS.
Yogyakarta: Pustaka Widyatama
Waluya, Bagja. 2007. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di
Masyarakat. Bandung: PT Setia
Internet:
http://banjarmasin.tribunnews.com/2014/02/23/kayutangi-jadi-ajang-balap-liar
informasi nya sangat menarik makasih
ReplyDelete